Rabu, 29 Juni 2016



DUNIA HANYA CANDA GURAU BELAKA
Bosan nulis tentang hukum, dapat ide menulis dari kejadian dari apa yang saya dengar ceramah sebelum shalat taraweh malam ini membuat saya berpikir dan terus berpikir setelah pulang, beliau membahas surat Al-Ankabut ayat 64 : "Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan sanda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui."
Setelah dipikir dan direnungi sendiri memang benar adanya bisa kita lihat kesibukan yang terjadi dalam seluruh pesta permainan olah raga yang sedang seru-serunya yaitu Euro France 2016 dan tentunya dengan berbagai kebanggaan dan kegembiraan masing-masing tim yang disambut kedatangannya di negara masing-masing, merekapun telah ancang-ancang (melakukan berbagai persiapan yang jauh lebih terencana, lebih matang dengan harapan dapat memperbaiki dan memperoleh prestasi yang lebih baik, agar lebih gembira lagi!) untuk memenuhi jadwal hari-hari berikutnya dengan berbagai kesibukan seperti itu. Belum lagi permainan kesenian dan hiburan, baik yang diperlombakan maupun yang dipertontonkan (melalui festival-festival, peragaan busana, pemilihan ratu sejagad, dsb) melalui berbagai media, media cetak, elektronik maupun langsung. Yang kesemuanya itu tidak lain hanyalah memenuhi selera hawa nafsu kita belaka.
Setelah dilihat kembali didalam al-quran masih ada lagi kebenaran yang saya sendiri melakukannya QS. Jum’ah 11 “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk mendatanginya dan meninggalkan engkau (Muhammad) (masih) berdiri (menyampaikan khutbah Jum’at).”  Astagfirullah… mungkin ini maksudnya lupa ibadah, ibadah dipercepat agar cepat-cepat bisa nonton EURO 2016 ataupun nonton TV yang film-film box officenya seru dan mantap-mantap, masih banyak lagi hiburan dan permainan yang membuat kita lupa..
Lupa saya siapa nama ustad yang ceramahnya tetapi sangan memukul telak pemikiran saya selama ini dengan mengambil sabda Rasulullah beliau menjelaskan bahwa “orang yang cerdas adalah, orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian” selama ini kita hanya mengetahui ukuran kecerdasan adalah sudah berapa gelar yang kita dapat, sudah berapa prestasi dan piala yang kita kumpulkan tanpa pernah mempersiapkan bekal untuk akhirat..beliau juga menyampaikan pertanyaan dan pertanyaan yang sangat dipastikan benar bahwa tidak ada kesenangan dan kenikmatan yang kita peroleh yang tidak di ikuti dengan kesusahan atau rasa khawatir misalnya mendapatkan Mobil baru yang menimbulkan rasa senang dan bangga bagi kita namun waktu senang dan bangga tidaklah lama karena Satu atau dua minggu kemudian akan di ikuti dengan kesusahan dan khawatir yaitu bagaimana bayar pajaknya ? bagaimana perawatannya ? bagaimana bayar kreditnya ? belum lagi lecet-lecet karena tersenggol mainan anak-anak dan masih banyak lagi kesusahan yang akan menyusul..
Simple dan sederhana cara mengatasi kehidupan di dunia kalau hanya ditulis dan di ucapkan tetapi sulit mungkin bagi kita untuk serius menjalaninya dan tulisan ini mungkin sedikit tambahan dari mendengar ceramah tadi dan dari berbagai sumber dari kesimpulan tulisan ini :
1.   Allah SWT pasti akan menurunkan ujian kepada setiap orang, oleh karena itu selama ia hidup di dunia hendaknya ia selalu bersiap menghadapi ujian-ujian Allah baik atau buruk.
2.   Allah Mengatakan dalam surat Al Fajr di atas dan banyak ayat-ayat lain baik dalam Al Qur’an maupun bimbingan Hadits Nabi SAW bahwa keadaan ”baik” maupun ”buruk” yang diberikan kepada manusia adalah sama-sama ujian. Nikmat maupun musibah adalah sama-sama alat uji keimanan bagi manusia yang mengaku beriman. Dalam mensikapi kedua jenis ujian tersebut manusia hendaknya selalu memasang sikap imbang, yang pada dasarnya kembali kepada acuan sikap untuk bersyukur dan bersabar. Bersyukur ketika merasakan nikmat dan bersabar ketika merasa sempit atau susah.
3.   Sikap imbang atau netral di atas dapat terbentuk ketika kita sudah terlebih dahulu memahami bahwa kehidupan dunia hanyalah tipuan-tipuan fatamorgana belaka, dan akhiratlah kehidupan yang sesungguhnya.

semoga selalu menjadi renungan bagi kita semua terutama penulis yang bisanya cuman menulis tetapi terasa sulit juga didalam praktek kehidupannya, namun mari berusaha untuk menghadapi dunia ini dengan melakukan apa yang menjadi ridho Allah. Swt.amiiin


Tidak ada komentar: