Rabu, 29 Juni 2016

KAPITALISME

APA DAN BAGAIMANA KAPITALISME (TULISAN I)

Baru kali ini bangun terlalu pagi pada bulan ramadhan, membaca beberapa buku dan terinspirasi untuk mencatat dan merangkum tentang Kapitalisme berdasarkan beberapa pandangan terutama dari perspektif Islam. Tidak diragukan lagi awal ideologi ini timbul dan mengakar bagi orang yahudi atau kaum yahudi sehingga merekalah pencipta dari ideology tersebut. Sejak zaman dahulu kaum yahudi menempatkan diri dalam pijakan watak kapitalistik, berarti saya berpikir bahwa memang Allah menciptakan sendiri kaum tersebut dan mereka dari dulu memang menunjukkan hasrat yang besar terhadap harta dan kekuasaan. Sebagai contoh dalam Islam dikenal sejarah seorang yang bernama Qarun, mungkin beliau adalah sosok kapitalis awal yang muncul pada masa itu dengan ciri-ciri bahwa Qarun adalah sosok yang tidak pernah puas dengan harta dan kekayaannya dan selalu ingin tambah dan tambah terus sehingga melupakan sang Pencipta itu sendiri yang telah menganugerahkan itu semua kepada-Nya. Dahsyatnya nama Qarun juga sampai di Indonesia lho, karena setiap harta yang didapat atau diperoleh dari dalam tanah kita menyebutnya harta Qarun, wooww begitu dahsyatnya kekayaan Qarun menurut pikiran saya.
Pada zaman nabi Muhammad SAW kalangan Yahudi juga merupakan kaum yang menentang ajaran islam yang dibawa oleh Baginda Rasulullah, senjata yang ampuh digunakan adalah Harta kekayaan yang mereka miliki, dan mereka terus menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan islam sampai pada masa kekhalifahan seperti kekuasaan Khalifah Al. Muqtadir pada periode dinasti Abbasiyah, terkadang pola mereka dalam melaksanakan aksinya tidak terlihat, mereka juga menyusup sebagai pegawai-pegawai kerajaan dan memegang peranan penting didalam suatu kerajaan, sehingga mereka mempunyai akses yang besar terhadap kekuasaan dan mempengaruhi keputusan-keputusan politik. Kita ambil beberapa contoh nama yaitu : Avraham bi Yuhanna, Israel bin saleh dan Zakariya bin Yuhanna menjadi pakar akuntansi pada dinasti Abbasiyah, pada masa kekuasaan dinasti Fathimiyyah terdapat 2 orang Yahudi bersaudara yang aktid dalam bursa valuta asing dan masih banyak lagi yang teridentifikasi oleh sejarah yang menunjukkan bahwa mereka adalah penyusup yang ulung, lihai, cerdik.
Kapitalisme awalnya memang merupakan sebuah konsep pemikiran tentang Ekonomi, namun pada zaman modern, kapitalisme berkaitan erat dengan imperialism dan kolonialisme karena kapitalisme adalah salah satu produk Revolusi Industri pasca renaissance seiring dengan munculnya individualism, empirisme, positivism, eksistensialisme, pragmatism, liberalism dalam filsafat, psikoanalisis dalam psikologi dan berbagai paham dan aliran dibidang seni, logika serta moral. Kapitalisme menjadi ideologi yang menjauhi transdensi dan lebih mendasarkan diri pada rasionalitas. Kekuasaan akan didapatkan dengan memperkokoh rasio dimana yang kuat harus secara alamiah menguasai yang lemah. Karena tujuan utamanya adalah kebahagiaan material, maka bagi kapitalisme kegagalan mendapatkan materi adalah hal yang tidak realistis.. Tak heran jika kapitalisme mengutamakan watak liberal, siapapun yang menolak keyakinan liberal akan dianggap sebagai pihak yang totalitarian, anti plural, pembangkang, utopian, fanatic serta fasis. Tuhan dimatikan dalam kapitalisme karena segala upaya menuju kearahNya merupakan hal yang sia-sia. Karl raymod Popper dan Francis Fukuyama pernah menyebutkan didalam bukunya bahwa masyarakat kapitalistik saat ini adalah bentuk terakhir dari peradaban umat manusia.?? Pernyataan yang bikin bulu kuduk merinding mengingat didalam Islam terakhir peradaban berarti Kiamat. Harapan atas kemajuan dalam bentuk non-kapitalistik adalah harapan kalangan utopian, karena cara pandang kapitalisme dinilai dari material maka uang pun menjadi kekuasaan. Kaum kapitalis akhirnya berusaha menguasai uang dengan menambah dalam setiap bentuk kekuasaan, modal dan pendidikan dan media massa..mencerna tulisan diatas, menurut hemat saya Negara kita menuju kesana dimana semua program pemerintah hampir kebijakannya mengarahkan bagaimana masyarakatnya untuk memperoleh uang yang lebih banyak dengan berbagai cara melalui regulasi peraturan dan kebijakan. Apakah pemikiran saya benar ?? tentu saya terbuka untuk dikritisi, selalu dan selalu kita dengan program Kepala daerah maupun presiden pasti yang menjadi program utama adalah peningkatan pendapatan perkapita atau dengan kata lain bagaimana meningkatkan ekonomi masyarakat selalu dan selalu ekonomi, kita pun sebagai individu juga selalu menilai seseorang dianggap sukses dengan standar ukuran sudah punya berapa buah mobil, sudah ada rumah atau tidak, pangkatnya sudah tinggi atau tidak selalu dan selalu kemewahan yang menjadi ukuran. Kita tidak pernah mengukur kesuksesan itu dari segi spritualitas atau dari social kemasyarakatan misalnya sudah berapa banyak dia merelakan hartanya untuk dibagikan kepada orang lain, sudah berapa banyak tenaga dan pikiran digunakan penuh untuk kepentingan orang lain dan masih banyak pertanyaan idealis lain yang tidak mungkin jawaban nya kita lakukan.

Tidak ada komentar: